Karya sastra
peninggalan hindhu:
Karya Sastra Bercorak Hindu. Karya sastra peninggalan
kerajaan Hindu berbentuk kakawin atau kitab. Kakawin adalah sebuah
bentuk syair dalam bahasa Jawa Kuna. Kitab-kitab peninggalan itu berisi
catatan sejarah. Umumnya karya sastra peninggalan sejarah Hindu
ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta pada daun
lontar. Bahasa Sanskerta adalah salah satu bahasa Indo-Eropa paling tua
yang masih dikenal dan sejarahnya termasuk yang terpanjang. Aksara Pallawa
atau kadangkala ditulis sebagai Pallava adalah sebuah aksara yang berasal dari
India bagian selatan. Berikut ini beberapa karya sastra bercorak hindu di
Indonesia.
1. Carita Parahyangan Bogor, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara
Carita Parahiyangan merupakan nama suatu naskah Sunda kuna
yang dibuat pada akhir abad ke-16, yang menceritakan sejarah Tanah Sunda,
utamanya mengenai kekuasaan di dua ibukota Kerajaan Sunda yaitu Keraton Galuh
dan keraton Pakuan. Naskah ini merupakan bagian dari naskah yang ada pada
koleksi Museum Nasional Indonesia Jakarta. Naskah ini terdiri dari 47 lembar
daun lontar ukuran 21 x 3 cm, yang dalam tiap lembarnya diisi tulisan 4 baris.
Aksara yang digunakan dalam penulisan naskah ini adalah aksara Sunda.Naskah Carita
Parahiyangan menceritakan sejarah Sunda, dari awal kerajaan Galuh pada zaman
Wretikandayun sampai runtuhnya Pakuan Pajajaran (ibukota Kerajaan Sunda akibat
serangan Kesultanan Banten, Cirebon dan Demak.
2. Kresnayana Bogor, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara
Kakawin Kresnâyana adalah sebuah karya sastra Jawa Kuna yang
menceritakan pernikahan prabu Kresna dan penculikan calonnya yaitu Rukmini.
Singkatnya, ceritanya adalah sebagai berikut.Dewi Rukmini, putri prabu Bismaka
di negeri Kundina, sudah dijodohkan dengan Suniti, raja negerei Cedi. Tetapi
ibu Rukmini, Dewi Pretukirti lebih suka jika putrinya menikah dengan Kresna.
Maka karena hari besar sudah hampir tiba, lalu Suniti dan Jarasanda, pamannya,
sama-sama datang di Kundina. Pretukirti dan Rukmini diam-diam memberi tahu
Kresna supaya datang secepatnya. Kemudian Rukmini dan Kresna diam-diam
melarikan diri.Mereka dikejar oleh Suniti, Jarasanda dan Rukma, adik Rukmini,
beserta para bala tentara mereka. Kresna berhasil membunuh semuanya dan hampir
membunuh Rukma namun dicegah oleh Rukmini. Kemudian mereka pergi ke Dwarawati
dan melangsungkan pesta pernikahan.Kakawin Kresnâyana ditulis oleh mpu Triguna
pada saat prabu Warsajaya memerintah di Kediri pada kurang lebih tahun 1104
Masehi.
3. Arjunawiwaha Kahuripan, Jatim Abad ke-10 M Medang Kamulan
Kakawin Arjunawiwāha adalah kakawin pertama yang berasal dari
Jawa Timur. Karya sastra ini ditulis oleh Mpu Kanwa pada masa pemerintahan
Prabu Airlangga, yang memerintah di Jawa Timur dari tahun 1019 sampai dengan
1042 Masehi. Sedangkan kakawin ini diperkirakan digubah sekitar tahun
1030.Kakawin ini menceritakan sang Arjuna ketika ia bertapa di gunung Mahameru.
Lalu ia diuji oleh para Dewa, dengan dikirim tujuh bidadari. Bidadari ini
diperintahkan untuk menggodanya. Nama bidadari yang terkenal adalah Dewi
Supraba dan Tilottama. Para bidadari tidak berhasil menggoda Arjuna, maka
Batara Indra datang sendiri menyamar menjadi seorang brahmana tua. Mereka
berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan pergi. Lalu setelah
itu ada seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna memanahnya. Tetapi pada
saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang dan juga memanahnya.
Ternyata pemburu ini adalah batara Siwa. Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk
membunuh Niwatakawaca, seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna
berhasil dalam tugasnya dan diberi anugerah boleh mengawini tujuh bidadari ini.
4. Lubdhaka Kediri, Jatim Abad ke-11 M Kediri
Kakawin ini ditulis oleh mpu Tanakung pada paruh kedua Abad
ke 15, ditulis dalam bahasa Jawa Kuna. Dalam kakawin ini diceritakan bagaimana
seseorang yang berdosa besar sekalipun dapat mencapai surga. Di dalam cerita
ini dikisahkan bagaimana Lubdhaka seorang pemburu sedang berburu di tengah
hutan. Tetapi sudah lama ia mencari-cari mangsa, tidak dapat. Padahal hari
mulai malam. Maka supaya tidak diterkam dan menjadi mangsa binatang buas, ia
lalu memanjat pohon dan berusaha supaya tidak jatuh tertidur. Untuk itu ia lalu
memetiki daun-daun pohon dan dibuanginya ke bawah. Di bawah ada sebuah kolam.
Kebetulan di tengah kolam ada sebuah lingga dan daun-daun berjatuhan di atas
dan sekitar lingga tersebut. Lalu malam menjadi hari lagi dan iapun turun dari
pohon lagi.Selang beberapa lama iapun melupakan peristiwa ini dan kemudian
meninggal dunia. Arwahnya lalu gentayangan di alam baka tidak tahu mau ke mana.
Maka Dewa Maut; Batara Yama melihatnya dan ingin mengambilnya ke neraka. Tetapi
pada saat yang sama Batara Siwa melihatnya dan ingat bahwa pada suatu malam
yang disebut "Malam Siwa" (Siwaratri) ia pernah dipuja dengan meletakkan
dedaunan di atas lingga, simbolnya di bumi. Lalu pasukan Yama berperang
dengan pasukan Siwa yang ingin mengambilnya ke sorga. Siwapun menang dan
Lubdhaka dibawanya ke sorga.
5. Baratayuda Kediri, Jatim Abad ke-12 M Kadiri
Baratayuda, adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk
menyebut perang besar di Kurukshetra antara keluarga Pandawa melawan Korawa.
Perang ini merupakan klimaks dari kisah Mahabharata, yaitu sebuah wiracarita
terkenal dari India.Istilah Baratayuda berasal dari kata Bharatayuddha (Perang
Bharata), yaitu judul sebuah naskah kakawin berbahasa Jawa Kuna yang ditulis
pada tahun 1157 oleh Mpu Sedah atas perintah Maharaja Jayabhaya, raja Kerajaan
Kadiri. Sebenarnya kitab baratayuda yang ditulis pada masa Kediri itu untuk
simbolisme keadaan perang saudara antara Kerajaan Kediri dan Jenggala yang sama
sama keturunan Raja Erlangga . Keadaan perang saudara itu digambarkan
seolah-olah seperti yang tertulis dalam Kitab Mahabarata karya Vyasa yaitu
perang antara Pandawa dan Kurawa yang sebenarnya juga keturunan Vyasa sang
penulis
0 komentar:
Posting Komentar
NB: Tulis saran,dan kritik mohon tidak menuliskan hal-hal yang mengandung unsur SARA, kata - kata yang provokativ (Flamming) maupun menjurus Pornografi, SPAMMING maupun Promosi dan supaya lebih bagus??????