Merdeka.com - Nama Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Resimen
Tjakrabirawa Letnan Kolonel Untung Sjamsuri dicatat dengan tinta merah
dalam sejarah. Aksinya menculik tujuh jenderal di malam kelam 1 Oktober
1965 dikutuk. Akibat perbuatan Untung pula kelak Resimen Tjakrabirawa
dibubarkan dan Soekarno dipreteli kekuasaannya oleh Jenderal Soeharto .
Tjakrabirawa
adalah pasukan elite pengawal presiden dari empat angkatan. Seleksi
masuk ke dalam resimen ini cukup berat. Tapi bukan Resimen yang
melakukan seleksi ini, melainkan setiap angkatan.
Angkatan Darat
memberikan pasukan dari Batalyon 454 Banteng Raiders, Angkatan Laut
dari Korps Komando Operasi, Angkatan Udara memberikan Pasukan Gerak
Tjepat dan Kepolisian menyerahkan Resimen Pelopor.
Bagaimana Untung bisa masuk ke Tjakrabirawa?
"Untung itu direkomendasikan Soeharto . Dia dekat dengan Soeharto dan juga Yani (Ahmad Yani)," kata Wakil Komandan Batalyon Tjakrabirawa, Kolonel Maulwi Saelan, saat berbincang dengan merdeka.com, di Jakarta, Jumat (27/9).
Versi
Saelan, saat itu Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan dari Angkatan
Darat kosong karena ditinggal oleh Letkol Ali Ebram yang dipromosikan ke
bagian intelijen. Ali Ebram berasal dari pasukan elite Batalyon 454
Banteng Raiders di Semarang, Jawa Tengah. Maka penggantinya pun berasal
dari Banteng Raiders. Saat itu Untung menjadi komandan batalyonnya.
Saelan mengingat Untung ke Jakarta akhir tahun 1964 atau awal 1965.
Untung
yang saat itu berpangkat Mayor bukan tentara sembarangan. Pria
kelahiran Kebumen 3 Juli 1926 itu jago perang dengan banyak penghargaan.
Dalam operasi Mandala di Irian Barat, Untung meraih Bintang
Sakti. Anugerah tertinggi untuk anggota militer. Prestasi itu hanya bisa
disamai oleh Mayor Benny Moerdani dari Resimen Para Komando Angkatan
Darat.
Nah, Soekarno
dulu sempat kesengsem dengan Benny Moerdani. Tahun 1964, Benny seorang
diri melerai tawuran berdarah antara RPKAD dan Tjakrabirawa dari KKO
Angkatan Laut. Kabar soal keberanian Benny, sampai pula ke telinga Soekarno . Dia meminta Benny bergabung menjadi Komandan Tjakrabirawa. Tapi rupanya Benny tak minat.
Benny merasa jadi tentara itu harus bertempur, bukan menjadi pengawal. Maka pada Soekarno , Benny mengaku ingin menjadi komandan brigade. Artinya Benny ingin terus berkarir di pasukan, walau berat Soekarno merelakan Benny.
"Bung Karno memang lebih dulu mengenal Benny sehingga lebih dekat. Yang menikahkan Benny dulu juga Bung Karno," kata Saelan.
Karena Benny menolak, akhirnya Untung yang terpilih. Toh, prestasi Untung pun tak kalah dari Benny.
"Untung
tentara sejati. Tubuhnya pendek dan berotot. Dia ikut bertempur bersama
Yani melawan Permesta di Sumatera dan di Irian bersama Soeharto ," jelas Saelan.
Menurut
Saelan, Untung memang pintar bertempur, sayang dia tak pintar politik.
Saelan tak menduga kalau tiba-tiba Untung membawa anak buahnya menculik
para jenderal. Untung tak pernah banyak bicara. Saelan mengingat hanya
dua kali Untung berbicara dengan Soekarno , posisi Untung memang mengamankan ring luar.
"Saat
melapor di awal penugasan dan saat Idul Fitri, itu dikumpulkan semua
anggota Tjakrabirawa. Itu saja. Tidak benar kalau ada yang bilang Untung
pernah melapor soal dewan jenderal pada Bung Karno," beber Saelan.
Betapa
terkejutnya Saelan saat mendengar anggota Tjakrabirawa ikut terlibat
penculikan para jenderal. Tapi semuanya sudah terlambat. Untung yang
pendiam itu telah melangkah terlalu jauh.
Kedekatan Untung dengan Soeharto
juga dituliskan oleh Mantan Wakil Perdana Menteri II Soebandrio.
Keduanya sama-sama divonis mati dan ditahan di Rumah Tahanan Cimahi,
Bandung. Saat itu Untung yakin vonis mati untuknya cuma sandiwara. Dia
juga meyakini akan diselamatkan oleh Soeharto .
"Percayalah Pak Ban. Vonis untuk saya itu mungkin hanya sandiwara," kata Untung.
Tapi pertolongan dari sang sahabat tak kunjung datang. Untung ditembak di sebuah desa di Cimahi, akhir Maret 1966.
Justru
Soebandrio yang akhirnya tak jadi divonis karena permintaan Ratu
Elizabeth. Dulu Soebandrio sempat jadi Dubes RI di London.
Minggu, 03 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
NB: Tulis saran,dan kritik mohon tidak menuliskan hal-hal yang mengandung unsur SARA, kata - kata yang provokativ (Flamming) maupun menjurus Pornografi, SPAMMING maupun Promosi dan supaya lebih bagus??????