Sejarah Film
1.
Film atau rollfilm adalah media yang menyimpan
gambar negatif dari sebuah foto. Gambar negatif ini kemudian diproses dengan
cara-cara tertentu agar gambarnya bisa tercetak pada media lain (kertas), dan
jadilah sebuah foto.
Perkembangan awal dari film adalah lempengan timah/logam yang
dipergunakan oleh Niépce, Daguerre dan Talbot untuk merekam gambar yang
dihasilkan dari alat mereka masing-masing. Akan tetapi lempengan yang telah
dilapisi oleh berbagai macam zat kimia itu, tidaklah bisa disebut sebagai film
karena gambar dibuat, tercetak pada lempengan itu juga. Sedangkan definisi film
adalah media yang menyimpan gambar negatif, untuk kemudian diproses agar bisa
tercetak pada media lain.
Adapun film seperti yang kita kenal sekarang ini, ditemukan oleh
George Eastman, pendiri dari perusahaan Kodak, pada tahun 1884. Film jenis
pertama ini berupa kertas yang diolesi dengan jel khusus yang kering. Baru pada
tahun 1889, Eastman berinovasi dengan membuat film berbahan plastik transparan.
Film ini terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, yaitu plastik khusus yang
dicampur dengan nitrat dan kapur barus.
Pengembangan pun terus dilakukan, film yang lebih modern dan biasa
kita gunakan terdiri 3 hingga 20 lapisan, dan merupakan campuran dari berbagai
bahan kimia. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada film itu akan menentukan
sensitifitas, kontras, resolusi dan efek-efek lain pada foto yang dibuat.
Gb.
Film yang biasa digunakan
Menjelang akhir abad 20, muncul film jenis baru. Film baru itu
adalah film elektronik (media penyimpanan data) yang digunakan pada kamera digital. Karena lebih murah dan
bisa digunakan berulang-ulang, kini orang lebih memilih untuk memanfaatkan
fotografi digital dan film elektronik tadi. Hasilnya pun bisa menyamai bahkan
melebihi kualitas dari foto yang dihasilkan film konvensional, karena fotografi
digital bisa menggunakan format file gambar tanpa kompresi yang
dinamai RAW.
Film atau rollfilm adalah media yang menyimpan
gambar negatif dari sebuah foto. Gambar negatif ini kemudian diproses dengan
cara-cara tertentu agar gambarnya bisa tercetak pada media lain (kertas), dan
jadilah sebuah foto.
Perkembangan awal dari film adalah lempengan timah/logam yang
dipergunakan oleh Niépce, Daguerre dan Talbot untuk merekam gambar yang
dihasilkan dari alat mereka masing-masing. Akan tetapi lempengan yang telah
dilapisi oleh berbagai macam zat kimia itu, tidaklah bisa disebut sebagai film
karena gambar dibuat, tercetak pada lempengan itu juga. Sedangkan definisi film
adalah media yang menyimpan gambar negatif, untuk kemudian diproses agar bisa
tercetak pada media lain.
Adapun film seperti yang kita kenal sekarang ini, ditemukan oleh
George Eastman, pendiri dari perusahaan Kodak, pada tahun 1884. Film jenis
pertama ini berupa kertas yang diolesi dengan jel khusus yang kering. Baru pada
tahun 1889, Eastman berinovasi dengan membuat film berbahan plastik transparan.
Film ini terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, yaitu plastik khusus yang
dicampur dengan nitrat dan kapur barus.
Pengembangan pun terus dilakukan, film yang lebih modern dan biasa
kita gunakan terdiri 3 hingga 20 lapisan, dan merupakan campuran dari berbagai
bahan kimia. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada film itu akan menentukan
sensitifitas, kontras, resolusi dan efek-efek lain pada foto yang dibuat.
Gb.
Film yang biasa digunakan
Menjelang akhir abad 20, muncul film jenis baru. Film baru itu
adalah film elektronik (media penyimpanan data) yang digunakan pada kamera digital. Karena lebih murah dan
bisa digunakan berulang-ulang, kini orang lebih memilih untuk memanfaatkan
fotografi digital dan film elektronik tadi. Hasilnya pun bisa menyamai bahkan
melebihi kualitas dari foto yang dihasilkan film konvensional, karena fotografi
digital bisa menggunakan format file gambar tanpa kompresi yang
dinamai RAW.
0 komentar:
Posting Komentar
NB: Tulis saran,dan kritik mohon tidak menuliskan hal-hal yang mengandung unsur SARA, kata - kata yang provokativ (Flamming) maupun menjurus Pornografi, SPAMMING maupun Promosi dan supaya lebih bagus??????