Jumat, 19 Oktober 2012

karya sastra hindu


Karya sastra peninggalan hindhu:
Karya Sastra Bercorak Hindu. Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk kakawin atau kitab. Kakawin adalah sebuah bentuk syair dalam bahasa Jawa Kuna. Kitab-kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah. Umumnya karya sastra peninggalan sejarah Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta pada daun lontar. Bahasa Sanskerta adalah salah satu bahasa Indo-Eropa paling tua yang masih dikenal dan sejarahnya termasuk yang terpanjang. Aksara Pallawa atau kadangkala ditulis sebagai Pallava adalah sebuah aksara yang berasal dari India bagian selatan.  Berikut ini beberapa karya sastra bercorak hindu di Indonesia.
1. Carita Parahyangan Bogor, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara
Carita Parahiyangan merupakan nama suatu naskah Sunda kuna yang dibuat pada akhir abad ke-16, yang menceritakan sejarah Tanah Sunda, utamanya mengenai kekuasaan di dua ibukota Kerajaan Sunda yaitu Keraton Galuh dan keraton Pakuan. Naskah ini merupakan bagian dari naskah yang ada pada koleksi Museum Nasional Indonesia Jakarta. Naskah ini terdiri dari 47 lembar daun lontar ukuran 21 x 3 cm, yang dalam tiap lembarnya diisi tulisan 4 baris. Aksara yang digunakan dalam penulisan naskah ini adalah aksara Sunda.Naskah Carita Parahiyangan menceritakan sejarah Sunda, dari awal kerajaan Galuh pada zaman Wretikandayun sampai runtuhnya Pakuan Pajajaran (ibukota Kerajaan Sunda akibat serangan Kesultanan Banten, Cirebon dan Demak.
2. Kresnayana Bogor, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara
Kakawin Kresnâyana adalah sebuah karya sastra Jawa Kuna yang menceritakan pernikahan prabu Kresna dan penculikan calonnya yaitu Rukmini. Singkatnya, ceritanya adalah sebagai berikut.Dewi Rukmini, putri prabu Bismaka di negeri Kundina, sudah dijodohkan dengan Suniti, raja negerei Cedi. Tetapi ibu Rukmini, Dewi Pretukirti lebih suka jika putrinya menikah dengan Kresna. Maka karena hari besar sudah hampir tiba, lalu Suniti dan Jarasanda, pamannya, sama-sama datang di Kundina. Pretukirti dan Rukmini diam-diam memberi tahu Kresna supaya datang secepatnya. Kemudian Rukmini dan Kresna diam-diam melarikan diri.Mereka dikejar oleh Suniti, Jarasanda dan Rukma, adik Rukmini, beserta para bala tentara mereka. Kresna berhasil membunuh semuanya dan hampir membunuh Rukma namun dicegah oleh Rukmini. Kemudian mereka pergi ke Dwarawati dan melangsungkan pesta pernikahan.Kakawin Kresnâyana ditulis oleh mpu Triguna pada saat prabu Warsajaya memerintah di Kediri pada kurang lebih tahun 1104 Masehi.
3. Arjunawiwaha Kahuripan, Jatim Abad ke-10 M Medang Kamulan
Kakawin Arjunawiwāha adalah kakawin pertama yang berasal dari Jawa Timur. Karya sastra ini ditulis oleh Mpu Kanwa pada masa pemerintahan Prabu Airlangga, yang memerintah di Jawa Timur dari tahun 1019 sampai dengan 1042 Masehi. Sedangkan kakawin ini diperkirakan digubah sekitar tahun 1030.Kakawin ini menceritakan sang Arjuna ketika ia bertapa di gunung Mahameru. Lalu ia diuji oleh para Dewa, dengan dikirim tujuh bidadari. Bidadari ini diperintahkan untuk menggodanya. Nama bidadari yang terkenal adalah Dewi Supraba dan Tilottama. Para bidadari tidak berhasil menggoda Arjuna, maka Batara Indra datang sendiri menyamar menjadi seorang brahmana tua. Mereka berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan pergi. Lalu setelah itu ada seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna memanahnya. Tetapi pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang dan juga memanahnya. Ternyata pemburu ini adalah batara Siwa. Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca, seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna berhasil dalam tugasnya dan diberi anugerah boleh mengawini tujuh bidadari ini.
4. Lubdhaka Kediri, Jatim Abad ke-11 M Kediri
Kakawin ini ditulis oleh mpu Tanakung pada paruh kedua Abad ke 15, ditulis dalam bahasa Jawa Kuna. Dalam kakawin ini diceritakan bagaimana seseorang yang berdosa besar sekalipun dapat mencapai surga. Di dalam cerita ini dikisahkan bagaimana Lubdhaka seorang pemburu sedang berburu di tengah hutan. Tetapi sudah lama ia mencari-cari mangsa, tidak dapat. Padahal hari mulai malam. Maka supaya tidak diterkam dan menjadi mangsa binatang buas, ia lalu memanjat pohon dan berusaha supaya tidak jatuh tertidur. Untuk itu ia lalu memetiki daun-daun pohon dan dibuanginya ke bawah. Di bawah ada sebuah kolam. Kebetulan di tengah kolam ada sebuah lingga dan daun-daun berjatuhan di atas dan sekitar lingga tersebut. Lalu malam menjadi hari lagi dan iapun turun dari pohon lagi.Selang beberapa lama iapun melupakan peristiwa ini dan kemudian meninggal dunia. Arwahnya lalu gentayangan di alam baka tidak tahu mau ke mana. Maka Dewa Maut; Batara Yama melihatnya dan ingin mengambilnya ke neraka. Tetapi pada saat yang sama Batara Siwa melihatnya dan ingat bahwa pada suatu malam yang disebut "Malam Siwa" (Siwaratri) ia pernah dipuja dengan meletakkan dedaunan di atas lingga, simbolnya di bumi. Lalu pasukan Yama berperang dengan pasukan Siwa yang ingin mengambilnya ke sorga. Siwapun menang dan Lubdhaka dibawanya ke sorga. 
5. Baratayuda Kediri, Jatim Abad ke-12 M Kadiri
Baratayuda, adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebut perang besar di Kurukshetra antara keluarga Pandawa melawan Korawa. Perang ini merupakan klimaks dari kisah Mahabharata, yaitu sebuah wiracarita terkenal dari India.Istilah Baratayuda berasal dari kata Bharatayuddha (Perang Bharata), yaitu judul sebuah naskah kakawin berbahasa Jawa Kuna yang ditulis pada tahun 1157 oleh Mpu Sedah atas perintah Maharaja Jayabhaya, raja Kerajaan Kadiri. Sebenarnya kitab baratayuda yang ditulis pada masa Kediri itu untuk simbolisme keadaan perang saudara antara Kerajaan Kediri dan Jenggala yang sama sama keturunan Raja Erlangga . Keadaan perang saudara itu digambarkan seolah-olah seperti yang tertulis dalam Kitab Mahabarata karya Vyasa yaitu perang antara Pandawa dan Kurawa yang sebenarnya juga keturunan Vyasa sang penulis

karya sastra budha


Karya sastra peninggalan budha:
(a) Kitab Kakawin Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu  Panuluh, pada masa pemerintahan Raja Jayabaya dari  Kediri. Kisah peperangan Pandawa dengan Kurawa yang  secara implisit menggambarkan perang antara Jenggala dan  Kediri. 
(b) Kitab Kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya, karya Mpu  Panuluh.
(c)  Kitab Smaradhana, karya Mpu Dharmaja. 
(d)  Kitab Lubdaka dan Kitab Wrtasancaya, karya Mpu Tanakung.  
(e) Kitab Kresnayana, karya Mpu Triguna. 
(f) Kitab Pararaton, isinya sebagian besar mitos tentang riwayat  Ken Arok, Riwayat Raden Wijaya dan Kertanegara sampai  menjadi raja di Majapahit. 
(g) Kitab Sundayana, yang mengisahkan terjadinya peristiwa Bubat, yaitu perkawinan yang berubah menjadi pertempuran. 
(h)  Negarakretagama, yang dikarang oleh Mpu Prapanca, mengisahkan perjalanan Hayam Wuruk ke daerah-daerah kekuasaan Majapahit. 
(i) Kitab Sutasoma, yang dikarang oleh Mpu Tantular, berisi  tentang riwayat Sutasoma, seorang anak raja yang menjadi  pendeta Budha. Dalam kitab ini tergambar adanya kerukunan umat beragama di Majapahit antara umat Hindu dengan  umat Budha. Dalam kitab ini terdapat ungkapan Bhinneka  Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa. 
(j) Kitab Ranggalawe, yang menceritakan pemberontakan Ranggalawe
(k) Kitab Sorandaka, yang menceritakan pemberontakan Sora. 
(l) Kitab Usana Jawa, yang menceritajan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar. 

Rabu, 08 Agustus 2012

macam macam perkembang biakan


1.pembelahan multiplel
    Pembiakan yg di lakukan melalui pembelahan sel,stu sel induk menjadi beberapa sel anak,contoh:plasmodiam
2.pembentukan tunas
     Suatu individual sel selnya membelah kemudian membentuk individu baru namun menempel pada hewan semula setelah besar dan lengkap baru memisahkan diri dari hewan induknya.contoh:hydra
3.parthero genisis
     Yaitu telur tanpa di buahi akan berkembangbiak menjadi indivi baru yg lengkap.contoh:lebah pekerja,binatang laut.
4.paedogenesis
     Perkembangbiakan cara ini di lakukan hewan menghasilkan larva,kemudian larva menghasilkan larva anak dalam jumlah banyak larva anak ini akan tumbuh menjadi hewan baru.contoh:cacing hati.
5.Reproduksi regernasi
    Yaitu perkrmbangbiakan yg di lakukan oleh suatu hewan dengan menggunakan semua potongan tubuhnya.hewan yg demikian biasanya memiliki kemampuan regernasi yg tinggi.contoh:binatang laut dapat tumbuh dan berkrmbang biak menjadi binatang laut baru.

Minggu, 05 Agustus 2012

BANTUAN CARA PEMASANGAN FONTS

BANTUAN CARA PEMASANGAN FONTS
Cara Instal / Pemasangan Font pada Komputer untuk OS Windows XP
- Download font, karena font dalam keadaan zip file maka extract file tersebut
- copy atau cut file font yang telah diekstract
- Masuk ke Control Panel -> Pilih Font dan paste file font tersebut
- Akan muncul pernyataan dan font telah terinstal di komputer anda

Cara Instal / Pemasangan Font pada Komputer untuk OS Windows Seven
- Download font, karena font dalam keadaan zip file maka extract file tersebut
- copy atau cut file font yang telah diekstract
- Masuk ke Control Panel -> di Search kanan atas ketik Font, lalu klik Fonts
- Paste Font di tempat daftar Font windows 7
- Akan muncul pernyataan dan font telah terinstal di komputer anda

Ketika anda membuka Photoshop / Coreldraw / Flash / maupun program yang lain maka font akan otomatis terload di aplikasi tersebut

Selamat Menikmati, semoga bermanfaat

Rabu, 18 Juli 2012

Ikan Karang Spesies Baru dari Indonesia Dibukukan

Sebanyak 25 spesies ikan karang baru termuat dalam buku Reef Fishes of the East Indies yang ditulis oleh peneliti biologi kelautan, Gerald R Allen dan Mark V Erdmann. Di antara 25 spesies tersebut, salah satunya adalah fairy basslet jenis Pseudanthias mica yang berasal dari lautan Indonesia.
Jenis ikan tersebut merupakan favorit dari Erdmann yang merupakan peneliti dari Conservation International. Nama "mica" pada spesies itu diambil dari nama putri Erdmann sendiri.

"Fairy basslet, meskipun memiliki kekerabatan dekat dengan grouper, adalah pemakan plankton yang biasanya dijumpai dalam group berjumlah puluhan atau ratusan, dan jantannya memiliki warna pastel yang terang," kata erdmann seperti dikutip National Geographic, Kamis (28/6/2012).

Pseudanthias mica  adalah sebagian kecil dari upaya selama 60 tahun lebih untuk mendata spesies yang ada di perairan Indonesia dan sekitarnya. Dalam buku Reef Fishes of the East Indies, termuat kurang lebih 2500 jenis.

Upaya pendataan itu bukannya tanpa tujuan. Dengan mendata keragaman karang di wilayah Segitiga Terumbu Karang, Laut Cina Selatan dan Laut Andaman, Erdman berharap pemerintah mem[rioritaskan area tersebut sebagai wilayah knnservasi.

"Ketika kami berbicara pada komunotas, kami sering menjelaskan bahwa area ini adalah pabrik spesies, dan mencatat perlunya menjaga pabrik untuk terus berjalan," ungkap Erdmann.

Selain Pseudanthias mica, ikan spesies baru lainnya yang juga ditemukan di Indonesia adalah jenis clingfish Aspasmichthys alorensis. Jenis ini ditemukan di wilayah Alor.

Jumat, 15 Juni 2012

soto

Add caption
Bumbu yang dihaluskan:
5 buah bawang merah
4 siung bawang putih
½ sdt merica utuh
1 sdt ketumbar sangrai
6 butir kemiri sangrai
2 cm kunyit.
Untuk pelengkap:
50 gr suun, seduh air panas hingga lunak, tiriskan dan gunting-gunting.
50 gr kol iris halus
2 batang daun seledri, iris halus
2 sdm bawang goreng
1 sdm bawang putih goreng
3 butir telur ayam rebus, iris bulat
kerupuk udang, sambal cabai rawit rebus, jeruk nipis, iris.
Cara membuat soto lamongan:
Rebus ayam dengan 2 liter air, sampai empuk dan matang. Angkat ayamnya dan potong kecil-kecil, dan sisihkan kaldunya.
Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum, tuang 4-5 sendok kaldu ayam, masukan jahe, lengkuas, cengkih, dan garam. Aduk sampai tercampur rata. Masak selama lebih kurang 5 menit. Masukkan sisa kaldu. Masak di atas api kecil hingga kaldu kembali bergolak dan masak terus selama 20 menit. Angkat.
Cara menghidangkan:
Tempatkan potongan daging ayam dalam mangkuk soto. Beri suun, irisan kol, irisan seledri, dan telur. Tuang kuah soto yang masih panas. Taburi bawang goreng dan bawang putih goreng. Hidangkan dengan sambal cabai rawit rebus, kerupuk udang dan irisan jeruk nipis.

Minggu, 13 Mei 2012

Sabtu, 28 April 2012

. PERADABAN AWAL MASYARAKAT DI DUNIA YANG BERPENGARUH TERHADAP PERADABAN INDONESIA

  • 1. PERADABAN AWAL MASYARAKAT DI DUNIA YANG BERPENGARUH TERHADAP PERADABAN INDONESIA 
  •  
  • A. Proses Migrasi Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu ke Kawasan Asia Teggara dan Indonesia Menurut pendapat para ahli, pada periode 40.000 tahun yang lalu jenis manusia purbaMeganthropus, Pithecanthropus dan jenis Homo telah mengalami kepunahan. Penghunikepulauan Indonesia kemudian bergeser ke manusia-manusia migran yang datang dari berbagaiwilayah di Asia dan Australia. Proses migrasi awal menunjukkan bahwa populasi-populasikepulauan Indonesia berasal dari bangsa Australo-Melanesia (Australoid) dan Mongoloid (ataulebih khusus lagi adalah Mongoloid Selatan). Setelah itu datang lagi gelombang migrasi keduayaitu bangsa Austronesia (Melayu/Proto Melayu/Melayu Tua) yang berasal dari Yunan (wilayahdi propinsi Cina bagian Selatan). Migrasi mereka sendiri ke kepulauan Indonesia berlangsungdalam dua gelombang. Periode gelombang pertama terjadi pada sekitar tahun 1500 SM, melalui dua jalur utama.Jalur pertama dari Yunan melewati Siam, Malaya dan Sumatera (jalur Barat dan Selatan). Jalurkedua dari Yunan, Vietnam, Filipina kemudian masuk ke Indonesia melalui wilayah Sulawesi(jalur Timur dan Utara). Dalam proses persebarannya mereka membawa kebudayaanneolitikum dari pusatnya di Basson-Hoabinh, yang diantaranya adalah kapak persegi dan kapaklonjong. Suku bangsa Indonesia sekarang yang termasuk keturunan bangsa Melayu Tua atauProto Melayu misalnya suku Toraja dan Dayak.Migrasi periode kedua dari bangsa Malayu (Deutro Melayu/Melayu Muda) terjadi pada sekitartahun 500 SM. Proses persebarannya melalui jalur daratan Asia kemudian Semenanjung Malayadan masuk ke Indonesia melalui Sumatera. Kedatangan bangsa ini sambil membawa pengaruhbudaya logam dari Dongson, seperti nekara, moko, dan kapak perunggu. Suku bangsa Indonesiasekarang yang termasuk keturunan bangsa Melayu Muda atau Deutero Melayu misalnya sukuJawa, Melayu, dan Bugis. B. Budaya Hoa-Bihn / Bacson, dan Dongson Terhadap Perkembangan Budaya Masyarakat Awal Kepulauan Indonesia Letak Indonesia yang strategis, berada di antara 2 benua, Australia dan Asia, telah menjadi titik pertemuan dariberbagai bangsa. Ada yang datang dari Indocina dan menyebar ke Indonesia bagian barat, dan ada pula yang dating melaluikepulauan Philipina menyebar ke Indonesia bagian timur. Sebagian bangsa-bangsa ini kemudian menyebar ke berbagaipulau di Lautan Pasifik dan Australia. Pertemuan bangsa-bangsa ini mengakibatkan terjadinya percampuran kebudayaanyangdibawa daridaerahasalnyadengan kebudayaanasli BangsaIndonesia.
  • 2. 1. Pengaruh Budaya Hoa-Bihn Terhadap Perkembangan Budaya Masyarakat Awal Kepulauan Indonesia Budaya Hoabihn merupakan diantara budaya besar yang memiliki situs-situs temuan diseluruh daratan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Budaya Hoabihn ini berkembang di AsiaTenggara dalam kurun waktu antara 18.000 hingga 3.000-an tahun yang lalu. Istilah “Hoabihn”sendiri mulai dipakai sejak tahun 1920-an untuk menyebut pada suatu industri alat batu yangberasal dari jenis batu kerakal dengan ciri khas berupa pangkasan pada satu atau dua sisipermukaannya. Manusia pemilik budaya Hoabihn diperkirakan hidup pada kala Holosen. PendahuluHoabinhian awalnya berada di Vietnam bagian Utara, Thailand bagian Selatan dan Malaysia.Pengaruh utama budaya Hoabihn terhadap perkembangan budaya masyarakat awal kepulauanIndonesia adalah berkaitan dengan tradisi pembuatan alat terbuat dari batu. Beberapa ciripokok budaya Hoabihn ini antara lain:• Pembuatan alat kelengkapan hidup manusia yang terbuat dari batu• Batu yang dipakai untuk alat umumnya berasal dari batu kerakal sungai.• Alat batu ini telah dikerjakan dengan teknik penyerpihan menyeluruh pada satu atau dua sisibatu.• Hasil penyerpihan menunjukkan adanya keragaman bentuk. Ada yang berbentuk lonjong,segi empat, segi tiga dan beberapa diantaranya ada yang berbentuk berpinggang. Pengaruh budaya Hoabihn di Kepulauan Indonesia sebagian besar terdapat di daerahSumatra. Hal ini lebih dikarenakan letaknya yang lebih dekat dengan tempat asal budaya ini.Situs-situs Hoabihn di Sumatra secara khusus banyak ditemukan di daerah pedalaman pantaiTimur Laut Sumatra, tepatnya sekitar 130 km antara Lhokseumawe dan Medan. Sebagian besaralat batu yang ditemukan adalah alat batu kerakal yang diserpih pada satu sisi dengan bentuklonjong atau bulat telur. Dibandingkan dengan budaya Hoabihn yang sesungguhnya,pembuatan alat batu yang ditemukan di Sumatra ini dibuat dengan teknologi lebih sederhana.Kebanyakan alat-alat batu tersebut ditemukan diantara atau terdapat dalam bukit sampahkerang.Ditinjau dari segi perekonomiannya, pendukung budaya Hoabihn lebih menekankan padaaktivitas perburuan dan mengumpulkan makanan di daerah sekitar pantai dan daerahpedalaman.
  • 3. 2. Pengaruh Budaya Dongson Terhadap Perkembangan Budaya Masyarakat di Indonesia Pengaruh kuat budaya Dongson terhadap perkembangan budaya masyarakat awalkepulauan Indonesia adalah dalam hal pembuatan barang dari logam, terutama adalahperunggu. Tradisi pembuatan barang budaya dari perunggu di Vietnam (bagian Utara) sendiridimulai pada sekitar pertengahan milenium kedua sebelum masehi. Tradisi perunggu itu sendirimenurut para arkeolog Vietnam berasal dari budaya masyarakat Dong Dau dan Go Mun.Bersama dengan wilayah Muangthai (bagian tengah dan Timur Laut) kawasan ini memiliki buktipaling awal tentang tradisi pembuatan perunggu di Asia Tenggara. Jenis-jenis barang perunggu yang mereka hasilkan antara lain kapak corong (corongmerupakan pangkal yang berongga untuk memasukkan tangkai atau pegangannya), ujungtombak, sabit, mata panah, dan benda-benda kecil lainnya seperti pisau, kail dan aneka bentukgelang. Pada tahun sekitar 300 SM, mulai muncul tradisi pembuatan nekara perunggu,penguburan orang yang memiliki status sosial tinggi, dan kehadiran benda-benda besi untukyang pertama kalinya. Tradisi-tradisi Dongson inilah yang berpengaruh besar terhadapperkembangan kebudayaan masyarakat awal kelupauan Indonesia secara umum.Banyak sekali daerah-daerah di kepulauan Indonesia darinya ditemukan benda-benada budayayang memiliki kesamaan corak dengan benda-benda atau barang tradisi Dongson. Contohnyaadalah nekara Heger tipe I. Paling tidak ada sekitar 56 nekara atau bagian-bagian dari nekarayang tersebar di pulau Jawa, Sumatra dan Maluku Selatan. Diantara contoh nekara yangpenting dari Indonesia adalah nekara “Makalamau” dari pulau Sangeang, dekat Sumbawa.Nekara “Makalamau” memiliki hiasan berupa gambar orang yang berpakaian seragammenyerupai pakaian jaman dinasti Han di Cina atau Kushan (India Utara) atau Satavahana (IndiaTengah). Nekara dari Kepulauan Kai berhiaskan gambar kijang dan adegan perburuan macan.Nekara dari pulau Selayar bergambar gajah dan burung merak. Nekara dari Bali mempunyaigambaran bentuk yang berbeda. Nekara dari Bali memiliki empat patung katak pada bagianbidang pukulnya, dengan pola-pola hiasan yang tidak terpadu berupa gambar prajurit dan motifperahu. Semua itu menunjukkan kesamaan dengan nekara-nekara yang ditemukan di Vietnam,di wilayah, dimana budaya Dongson berkembang. Tentang cara pembuatan jenis nekara itu, sejarawan Bernet Kempers memberigambaran tentang penggunaan teknik cetaknya. Awalnya lembaran lilin ditempelkan pada intitanah liat (menerupai bentuk nekara dan berfungsi sebagai cetakan bagian dalam), lalu dihiasdengan cap-cap dari tanah liat atau batu yang berhias perahu, orang dan lainna. Kemudianlembaran lilin berhias tadi ditutup dengan tanah liat yang berfungsi sebagai cetakan bagian luarsetelah terlebih dulu diberi paku-paku yang berfungsi untuk menyatukan cetakan luar dan
  • 4. dalam. Setelah itu dibakar sehingga lilinya meleleh keluar. Rongga yang ditinggalkan oleh lilinkemudian diisi dengan cairan logam. Bernet Kempers menyebutnya sebagai teknik cetak cireperdue (lilin hilang).Disamping dibawa sendiri oleh orang-orang Dongson, banyak barang-barang logam dari tradisiDongson itu yang dikirim ke Indonesia sebagai barang hadiah yang diberikan pada penguasasetempat sebagai lambang martabat raja dan kekuasaannya oleh para penguasa politik danagama di Vietnam. Akibat terjadinya pengenalan benda dan teknologi perunggu dari Dongson(Vietnam) ke wilayah kepulauan Indonesia menyebabkan di beberapa daerah kemudian munculpusat-pusat pembuatan logam.C. Budaya Logam di Indonesia1. Situs-situs Peninggalan Budaya Perunggu di IndonesiaSitus-situs peninggalan budaya perunggu di Indonesia, tersebar hampir di seluruh wilayahIndonesia. Di Sumatra bagian Selatan (daerah Bangkinang dan Kerinci) ditemukan benda-bendaperunggu berupa aneka patung dalam ukuran kecil, cincin dan gelang-gelang. Gelang-gelangtersebut kebanyakan ditemukan dalam kubur peti batu atau sarkofagus sebagai bekal kubur.Selain di Sumatra situs-situs ditemukannya peninggalan budaya perunggu di Indonesia antaralain terdapat di:• Jawa Timur (daerah Lumajang) berupa nekara tipe Heger I, pisau belati atau pisau pendekdengan mata pisau dari besi dan pegangan dari perunggu.• Jawa Tengah (daerah Gunung Kidul, dekat Wonosari) berupa kapak, pahatan, pisaubertangkai, cincin perunggu, dan manik-manik.Sama seperti penemuan di Sumatra, semua temuan benda perunggu di Jawa ditemukan di dlamkubur peti batu atau sarkofagus dan berfungsi sebagai bekal kubur bagi yang meninggal.• Jawa Barat, berupa kapak corong, cincin, mata tombak, kapak-kapak yang berkaitan denganbenda upacara (candrasa)• Sulawesi Selatan (Makasar) berupa bejana perunggu berbentuk pipih.• Bali (daerah Pacung dekat Sembiran) berupa nekara Pejeng• NTT berupa nekara bertipe Heger IDi Indonesia, diantara benda-benda perunggu yang paling menarik perhatian adalah nekara.Nekara adalah benda yang terbuat dari perunggu dengan bentuk seperti gendang (alat musiktabuh tradisional Jawa). Terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas yang yang terdiri dari bidangpukul datar, bagian tengah yang berbentuk silinder dan bagian bawah atau bagian kaki yangmelebar. Sebuah nekara biasanya dihiasi dengan berbagai ornamentasi dengan pola sepertigeometrik, gambar-gambar manusia dan binatang dan berbagai ornamentasi lainnya. Dan
  • 5. diantara jenis nekara yang ditemukan, tipe Heger dan Pejeng adalah yang paling terkenal.Terdapat juga jenis nekara yang ukurannya lebih kecil, yang disebut dengan Moko atau Mako.2. Teknik Pembuatan Berbagai Benda Peninggalan Perunggu di IndonesiaPada periode tradisi pengecoran logam, besi dan perunggu kemungkinan besar dikenal dalamwaktu yang bersamaan. Pada periode ini manusia telah mampu membuat alat-alat penunjangkehidupan mereka dari perunggu. Daerah asal kebudayaan ini adalah di Indo-Cina. Masuk keIndonesia pada sekitar tahun 500 SM. Di Indonesia, benda-benda hasil peninggalan zamanperunggu diantaranya adalah nekara, jenis kapak, bejana, senjata, arca dan perhiasan. Situs-situs ditemukannya peninggalan perunggu meliputi Jawa, Bali, Selayar, Luang, Roti dan Leti.Ada dua teknik pembuatan barang-barang dari perunggu. Teknik pertama adalah yang dikenaldengan teknik setangkup atau bivalve, dan teknik kedua adalah teknik cetakan lilin (a cireperdue).Pertama, teknik bivalveTeknik cetakan ini menggunakan dua cetakan dengan bentuk sesuai benda yang diinginkanyang dapat ditangkupkan. Cetakan diberi lubang pada bagian atasnya dan dari lubang tersebutkemudian dituangkan cairan logam. Bila sudah dingin, cetakan baru dibuka.Kedua, teknik cetakan lilinTeknik cetakan lilin menggunakan bentuk bendanya yang terlebih dahulu dibuat dari lilin yangberisis tanah liat sebagai intinya. Bentuk lilin dihias menurut keperluan dengan berbagai polahias. Bentuk lilin yang sudah lengkap kemudian dibungkus dengan tanah liat. Pada bagian atasdan bawah diberi lubang. Dari lubang bagian atas kemudian dituangkan cairan perunggu dandari lubang di bawahmengalir lelehan lilin. Bila cairan perunggu yang dituang sudah dingin, cetakan dipecah untukmengambil bendanya yang sudah jadi. Cetakan seperti ini hanya dapat digunakan sekali saja.Disamping tradisi pembuatan alat-alat perunggu manusia pada periode ini sudah mampumelebur bijih-bijih besi dalam bentuk alat-alat yang sesuai dengan keinginan dan kegunaannya.Benda-benda besi yang banyak ditemukan di Indonesia antara lain berupa mata kapak,berbagai jenis pisau dalam berbagai ukuran, mata sabit yang berbentuk melingkar, tajak, matatombak, gelang-gelang besi dan sebagainya. Disamping perunggu dan besi, emas juga telahdimanfaatkan utamanya untuk membuat perhiasan dan benda-benda persembahan kubur.3. Situs-situs Peninggalan Budaya Besi di IndonesiaBerbeda dengan benda perunggu, penemuan benda besi di Indonesia sangat terbatasjumlahnya. Kebanyakan benda-benda besi ini ditemukan dalam kubur batu atau kubur langsungsebagai benda bekal kubur. Diantara situs-situs ditemukannya benda-benda besi ini antara lainadalah di Wonosari (tepatnya dalam peti kubur batu di daerah Gunung Kidul, Jawa Tengah),Besuki, Tuban, Madiun dan Pacitan (semuanya ada di Jawa Timur)



  •  A. Proses Migrasi Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu ke Kawasan Asia Teggara dan Indonesia Menurut pendapat para ahli, pada periode 40.000 tahun yang lalu jenis manusia purbaMeganthropus, Pithecanthropus dan jenis Homo telah mengalami kepunahan. Penghunikepulauan Indonesia kemudian bergeser ke manusia-manusia migran yang datang dari berbagaiwilayah di Asia dan Australia. Proses migrasi awal menunjukkan bahwa populasi-populasikepulauan Indonesia berasal dari bangsa Australo-Melanesia (Australoid) dan Mongoloid (ataulebih khusus lagi adalah Mongoloid Selatan). Setelah itu datang lagi gelombang migrasi keduayaitu bangsa Austronesia (Melayu/Proto Melayu/Melayu Tua) yang berasal dari Yunan (wilayahdi propinsi Cina bagian Selatan). Migrasi mereka sendiri ke kepulauan Indonesia berlangsungdalam dua gelombang. Periode gelombang pertama terjadi pada sekitar tahun 1500 SM, melalui dua jalur utama.Jalur pertama dari Yunan melewati Siam, Malaya dan Sumatera (jalur Barat dan Selatan). Jalurkedua dari Yunan, Vietnam, Filipina kemudian masuk ke Indonesia melalui wilayah Sulawesi(jalur Timur dan Utara). Dalam proses persebarannya mereka membawa kebudayaanneolitikum dari pusatnya di Basson-Hoabinh, yang diantaranya adalah kapak persegi dan kapaklonjong. Suku bangsa Indonesia sekarang yang termasuk keturunan bangsa Melayu Tua atauProto Melayu misalnya suku Toraja dan Dayak.Migrasi periode kedua dari bangsa Malayu (Deutro Melayu/Melayu Muda) terjadi pada sekitartahun 500 SM. Proses persebarannya melalui jalur daratan Asia kemudian Semenanjung Malayadan masuk ke Indonesia melalui Sumatera. Kedatangan bangsa ini sambil membawa pengaruhbudaya logam dari Dongson, seperti nekara, moko, dan kapak perunggu. Suku bangsa Indonesiasekarang yang termasuk keturunan bangsa Melayu Muda atau Deutero Melayu misalnya sukuJawa, Melayu, dan Bugis. B. Budaya Hoa-Bihn / Bacson, dan Dongson Terhadap Perkembangan Budaya Masyarakat Awal Kepulauan Indonesia Letak Indonesia yang strategis, berada di antara 2 benua, Australia dan Asia, telah menjadi titik pertemuan dariberbagai bangsa. Ada yang datang dari Indocina dan menyebar ke Indonesia bagian barat, dan ada pula yang dating melaluikepulauan Philipina menyebar ke Indonesia bagian timur. Sebagian bangsa-bangsa ini kemudian menyebar ke berbagaipulau di Lautan Pasifik dan Australia. Pertemuan bangsa-bangsa ini mengakibatkan terjadinya percampuran kebudayaanyangdibawa daridaerahasalnyadengan kebudayaanasli BangsaIndonesia.
  • 2. 1. Pengaruh Budaya Hoa-Bihn Terhadap Perkembangan Budaya Masyarakat Awal Kepulauan Indonesia Budaya Hoabihn merupakan diantara budaya besar yang memiliki situs-situs temuan diseluruh daratan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Budaya Hoabihn ini berkembang di AsiaTenggara dalam kurun waktu antara 18.000 hingga 3.000-an tahun yang lalu. Istilah “Hoabihn”sendiri mulai dipakai sejak tahun 1920-an untuk menyebut pada suatu industri alat batu yangberasal dari jenis batu kerakal dengan ciri khas berupa pangkasan pada satu atau dua sisipermukaannya. Manusia pemilik budaya Hoabihn diperkirakan hidup pada kala Holosen. PendahuluHoabinhian awalnya berada di Vietnam bagian Utara, Thailand bagian Selatan dan Malaysia.Pengaruh utama budaya Hoabihn terhadap perkembangan budaya masyarakat awal kepulauanIndonesia adalah berkaitan dengan tradisi pembuatan alat terbuat dari batu. Beberapa ciripokok budaya Hoabihn ini antara lain:• Pembuatan alat kelengkapan hidup manusia yang terbuat dari batu• Batu yang dipakai untuk alat umumnya berasal dari batu kerakal sungai.• Alat batu ini telah dikerjakan dengan teknik penyerpihan menyeluruh pada satu atau dua sisibatu.• Hasil penyerpihan menunjukkan adanya keragaman bentuk. Ada yang berbentuk lonjong,segi empat, segi tiga dan beberapa diantaranya ada yang berbentuk berpinggang. Pengaruh budaya Hoabihn di Kepulauan Indonesia sebagian besar terdapat di daerahSumatra. Hal ini lebih dikarenakan letaknya yang lebih dekat dengan tempat asal budaya ini.Situs-situs Hoabihn di Sumatra secara khusus banyak ditemukan di daerah pedalaman pantaiTimur Laut Sumatra, tepatnya sekitar 130 km antara Lhokseumawe dan Medan. Sebagian besaralat batu yang ditemukan adalah alat batu kerakal yang diserpih pada satu sisi dengan bentuklonjong atau bulat telur. Dibandingkan dengan budaya Hoabihn yang sesungguhnya,pembuatan alat batu yang ditemukan di Sumatra ini dibuat dengan teknologi lebih sederhana.Kebanyakan alat-alat batu tersebut ditemukan diantara atau terdapat dalam bukit sampahkerang.Ditinjau dari segi perekonomiannya, pendukung budaya Hoabihn lebih menekankan padaaktivitas perburuan dan mengumpulkan makanan di daerah sekitar pantai dan daerahpedalaman.
  • 3. 2. Pengaruh Budaya Dongson Terhadap Perkembangan Budaya Masyarakat di Indonesia Pengaruh kuat budaya Dongson terhadap perkembangan budaya masyarakat awalkepulauan Indonesia adalah dalam hal pembuatan barang dari logam, terutama adalahperunggu. Tradisi pembuatan barang budaya dari perunggu di Vietnam (bagian Utara) sendiridimulai pada sekitar pertengahan milenium kedua sebelum masehi. Tradisi perunggu itu sendirimenurut para arkeolog Vietnam berasal dari budaya masyarakat Dong Dau dan Go Mun.Bersama dengan wilayah Muangthai (bagian tengah dan Timur Laut) kawasan ini memiliki buktipaling awal tentang tradisi pembuatan perunggu di Asia Tenggara. Jenis-jenis barang perunggu yang mereka hasilkan antara lain kapak corong (corongmerupakan pangkal yang berongga untuk memasukkan tangkai atau pegangannya), ujungtombak, sabit, mata panah, dan benda-benda kecil lainnya seperti pisau, kail dan aneka bentukgelang. Pada tahun sekitar 300 SM, mulai muncul tradisi pembuatan nekara perunggu,penguburan orang yang memiliki status sosial tinggi, dan kehadiran benda-benda besi untukyang pertama kalinya. Tradisi-tradisi Dongson inilah yang berpengaruh besar terhadapperkembangan kebudayaan masyarakat awal kelupauan Indonesia secara umum.Banyak sekali daerah-daerah di kepulauan Indonesia darinya ditemukan benda-benada budayayang memiliki kesamaan corak dengan benda-benda atau barang tradisi Dongson. Contohnyaadalah nekara Heger tipe I. Paling tidak ada sekitar 56 nekara atau bagian-bagian dari nekarayang tersebar di pulau Jawa, Sumatra dan Maluku Selatan. Diantara contoh nekara yangpenting dari Indonesia adalah nekara “Makalamau” dari pulau Sangeang, dekat Sumbawa.Nekara “Makalamau” memiliki hiasan berupa gambar orang yang berpakaian seragammenyerupai pakaian jaman dinasti Han di Cina atau Kushan (India Utara) atau Satavahana (IndiaTengah). Nekara dari Kepulauan Kai berhiaskan gambar kijang dan adegan perburuan macan.Nekara dari pulau Selayar bergambar gajah dan burung merak. Nekara dari Bali mempunyaigambaran bentuk yang berbeda. Nekara dari Bali memiliki empat patung katak pada bagianbidang pukulnya, dengan pola-pola hiasan yang tidak terpadu berupa gambar prajurit dan motifperahu. Semua itu menunjukkan kesamaan dengan nekara-nekara yang ditemukan di Vietnam,di wilayah, dimana budaya Dongson berkembang. Tentang cara pembuatan jenis nekara itu, sejarawan Bernet Kempers memberigambaran tentang penggunaan teknik cetaknya. Awalnya lembaran lilin ditempelkan pada intitanah liat (menerupai bentuk nekara dan berfungsi sebagai cetakan bagian dalam), lalu dihiasdengan cap-cap dari tanah liat atau batu yang berhias perahu, orang dan lainna. Kemudianlembaran lilin berhias tadi ditutup dengan tanah liat yang berfungsi sebagai cetakan bagian luarsetelah terlebih dulu diberi paku-paku yang berfungsi untuk menyatukan cetakan luar dan
  • 4. dalam. Setelah itu dibakar sehingga lilinya meleleh keluar. Rongga yang ditinggalkan oleh lilinkemudian diisi dengan cairan logam. Bernet Kempers menyebutnya sebagai teknik cetak cireperdue (lilin hilang).Disamping dibawa sendiri oleh orang-orang Dongson, banyak barang-barang logam dari tradisiDongson itu yang dikirim ke Indonesia sebagai barang hadiah yang diberikan pada penguasasetempat sebagai lambang martabat raja dan kekuasaannya oleh para penguasa politik danagama di Vietnam. Akibat terjadinya pengenalan benda dan teknologi perunggu dari Dongson(Vietnam) ke wilayah kepulauan Indonesia menyebabkan di beberapa daerah kemudian munculpusat-pusat pembuatan logam.C. Budaya Logam di Indonesia1. Situs-situs Peninggalan Budaya Perunggu di IndonesiaSitus-situs peninggalan budaya perunggu di Indonesia, tersebar hampir di seluruh wilayahIndonesia. Di Sumatra bagian Selatan (daerah Bangkinang dan Kerinci) ditemukan benda-bendaperunggu berupa aneka patung dalam ukuran kecil, cincin dan gelang-gelang. Gelang-gelangtersebut kebanyakan ditemukan dalam kubur peti batu atau sarkofagus sebagai bekal kubur.Selain di Sumatra situs-situs ditemukannya peninggalan budaya perunggu di Indonesia antaralain terdapat di:• Jawa Timur (daerah Lumajang) berupa nekara tipe Heger I, pisau belati atau pisau pendekdengan mata pisau dari besi dan pegangan dari perunggu.• Jawa Tengah (daerah Gunung Kidul, dekat Wonosari) berupa kapak, pahatan, pisaubertangkai, cincin perunggu, dan manik-manik.Sama seperti penemuan di Sumatra, semua temuan benda perunggu di Jawa ditemukan di dlamkubur peti batu atau sarkofagus dan berfungsi sebagai bekal kubur bagi yang meninggal.• Jawa Barat, berupa kapak corong, cincin, mata tombak, kapak-kapak yang berkaitan denganbenda upacara (candrasa)• Sulawesi Selatan (Makasar) berupa bejana perunggu berbentuk pipih.• Bali (daerah Pacung dekat Sembiran) berupa nekara Pejeng• NTT berupa nekara bertipe Heger IDi Indonesia, diantara benda-benda perunggu yang paling menarik perhatian adalah nekara.Nekara adalah benda yang terbuat dari perunggu dengan bentuk seperti gendang (alat musiktabuh tradisional Jawa). Terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas yang yang terdiri dari bidangpukul datar, bagian tengah yang berbentuk silinder dan bagian bawah atau bagian kaki yangmelebar. Sebuah nekara biasanya dihiasi dengan berbagai ornamentasi dengan pola sepertigeometrik, gambar-gambar manusia dan binatang dan berbagai ornamentasi lainnya. Dan
  • 5. diantara jenis nekara yang ditemukan, tipe Heger dan Pejeng adalah yang paling terkenal.Terdapat juga jenis nekara yang ukurannya lebih kecil, yang disebut dengan Moko atau Mako.2. Teknik Pembuatan Berbagai Benda Peninggalan Perunggu di IndonesiaPada periode tradisi pengecoran logam, besi dan perunggu kemungkinan besar dikenal dalamwaktu yang bersamaan. Pada periode ini manusia telah mampu membuat alat-alat penunjangkehidupan mereka dari perunggu. Daerah asal kebudayaan ini adalah di Indo-Cina. Masuk keIndonesia pada sekitar tahun 500 SM. Di Indonesia, benda-benda hasil peninggalan zamanperunggu diantaranya adalah nekara, jenis kapak, bejana, senjata, arca dan perhiasan. Situs-situs ditemukannya peninggalan perunggu meliputi Jawa, Bali, Selayar, Luang, Roti dan Leti.Ada dua teknik pembuatan barang-barang dari perunggu. Teknik pertama adalah yang dikenaldengan teknik setangkup atau bivalve, dan teknik kedua adalah teknik cetakan lilin (a cireperdue).Pertama, teknik bivalveTeknik cetakan ini menggunakan dua cetakan dengan bentuk sesuai benda yang diinginkanyang dapat ditangkupkan. Cetakan diberi lubang pada bagian atasnya dan dari lubang tersebutkemudian dituangkan cairan logam. Bila sudah dingin, cetakan baru dibuka.Kedua, teknik cetakan lilinTeknik cetakan lilin menggunakan bentuk bendanya yang terlebih dahulu dibuat dari lilin yangberisis tanah liat sebagai intinya. Bentuk lilin dihias menurut keperluan dengan berbagai polahias. Bentuk lilin yang sudah lengkap kemudian dibungkus dengan tanah liat. Pada bagian atasdan bawah diberi lubang. Dari lubang bagian atas kemudian dituangkan cairan perunggu dandari lubang di bawahmengalir lelehan lilin. Bila cairan perunggu yang dituang sudah dingin, cetakan dipecah untukmengambil bendanya yang sudah jadi. Cetakan seperti ini hanya dapat digunakan sekali saja.Disamping tradisi pembuatan alat-alat perunggu manusia pada periode ini sudah mampumelebur bijih-bijih besi dalam bentuk alat-alat yang sesuai dengan keinginan dan kegunaannya.Benda-benda besi yang banyak ditemukan di Indonesia antara lain berupa mata kapak,berbagai jenis pisau dalam berbagai ukuran, mata sabit yang berbentuk melingkar, tajak, matatombak, gelang-gelang besi dan sebagainya. Disamping perunggu dan besi, emas juga telahdimanfaatkan utamanya untuk membuat perhiasan dan benda-benda persembahan kubur.3. Situs-situs Peninggalan Budaya Besi di IndonesiaBerbeda dengan benda perunggu, penemuan benda besi di Indonesia sangat terbatasjumlahnya. Kebanyakan benda-benda besi ini ditemukan dalam kubur batu atau kubur langsungsebagai benda bekal kubur. Diantara situs-situs ditemukannya benda-benda besi ini antara lainadalah di Wonosari (tepatnya dalam peti kubur batu di daerah Gunung Kidul, Jawa Tengah),Besuki, Tuban, Madiun dan Pacitan (semuanya ada di Jawa Timur)