Senin, 09 April 2012

Sejarah Film


Sejarah Film

1.      
Film atau rollfilm adalah media yang menyimpan gambar negatif dari sebuah foto. Gambar negatif ini kemudian diproses dengan cara-cara tertentu agar gambarnya bisa tercetak pada media lain (kertas), dan jadilah sebuah foto.
Perkembangan awal dari film adalah lempengan timah/logam yang dipergunakan oleh Niépce, Daguerre dan Talbot untuk merekam gambar yang dihasilkan dari alat mereka masing-masing. Akan tetapi lempengan yang telah dilapisi oleh berbagai macam zat kimia itu, tidaklah bisa disebut sebagai film karena gambar dibuat, tercetak pada lempengan itu juga. Sedangkan definisi film adalah media yang menyimpan gambar negatif, untuk kemudian diproses agar bisa tercetak pada media lain.
Adapun film seperti yang kita kenal sekarang ini, ditemukan oleh George Eastman, pendiri dari perusahaan Kodak, pada tahun 1884. Film jenis pertama ini berupa kertas yang diolesi dengan jel khusus yang kering. Baru pada tahun 1889, Eastman berinovasi dengan membuat film berbahan plastik transparan. Film ini terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, yaitu plastik khusus yang dicampur dengan nitrat dan kapur barus.
Pengembangan pun terus dilakukan, film yang lebih modern dan biasa kita gunakan terdiri 3 hingga 20 lapisan, dan merupakan campuran dari berbagai bahan kimia. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada film itu akan menentukan sensitifitas, kontras, resolusi dan efek-efek lain pada foto yang dibuat.

Gb. Film yang biasa digunakan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1BOOWKOw-opqVgFjWKpEJdyXU_EgPDEBzS5VS-fiy0IUETJl7M___X8b2k36leMYVdyS_g1Chs_s47TDRKp6O6CosinQg6a4a5TPIDP-Jlo1jDJUoqwWOdbmuwjDhI1MF2c9qJhyLU5k/s1600/roll-film.jpg
Menjelang akhir abad 20, muncul film jenis baru. Film baru itu adalah film elektronik (media penyimpanan data) yang digunakan pada kamera digital. Karena lebih murah dan bisa digunakan berulang-ulang, kini orang lebih memilih untuk memanfaatkan fotografi digital dan film elektronik tadi. Hasilnya pun bisa menyamai bahkan melebihi kualitas dari foto yang dihasilkan film konvensional, karena fotografi digital bisa menggunakan format file gambar tanpa kompresi yang dinamai RAW.
Gb. Sebuah SD Card, media penyimpanan file foto digital
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTYVd6Njt6y5wtiBda5SXNU3ua5Hefg0KSIDtj1U0WTiTXyGfzmEsNo-_rQQqWE9kFgYgHeUGwDhQStunGugu4vXhur3Cc-ZaxX96zFYAW2ah_R8go_-HRYbT4xv3qZhIsg7ekg-h4nfw/s1600/SDCard.jpg
Film atau rollfilm adalah media yang menyimpan gambar negatif dari sebuah foto. Gambar negatif ini kemudian diproses dengan cara-cara tertentu agar gambarnya bisa tercetak pada media lain (kertas), dan jadilah sebuah foto.
Perkembangan awal dari film adalah lempengan timah/logam yang dipergunakan oleh Niépce, Daguerre dan Talbot untuk merekam gambar yang dihasilkan dari alat mereka masing-masing. Akan tetapi lempengan yang telah dilapisi oleh berbagai macam zat kimia itu, tidaklah bisa disebut sebagai film karena gambar dibuat, tercetak pada lempengan itu juga. Sedangkan definisi film adalah media yang menyimpan gambar negatif, untuk kemudian diproses agar bisa tercetak pada media lain.
Adapun film seperti yang kita kenal sekarang ini, ditemukan oleh George Eastman, pendiri dari perusahaan Kodak, pada tahun 1884. Film jenis pertama ini berupa kertas yang diolesi dengan jel khusus yang kering. Baru pada tahun 1889, Eastman berinovasi dengan membuat film berbahan plastik transparan. Film ini terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, yaitu plastik khusus yang dicampur dengan nitrat dan kapur barus.
Pengembangan pun terus dilakukan, film yang lebih modern dan biasa kita gunakan terdiri 3 hingga 20 lapisan, dan merupakan campuran dari berbagai bahan kimia. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada film itu akan menentukan sensitifitas, kontras, resolusi dan efek-efek lain pada foto yang dibuat.

Gb. Film yang biasa digunakan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1BOOWKOw-opqVgFjWKpEJdyXU_EgPDEBzS5VS-fiy0IUETJl7M___X8b2k36leMYVdyS_g1Chs_s47TDRKp6O6CosinQg6a4a5TPIDP-Jlo1jDJUoqwWOdbmuwjDhI1MF2c9qJhyLU5k/s1600/roll-film.jpg
Menjelang akhir abad 20, muncul film jenis baru. Film baru itu adalah film elektronik (media penyimpanan data) yang digunakan pada kamera digital. Karena lebih murah dan bisa digunakan berulang-ulang, kini orang lebih memilih untuk memanfaatkan fotografi digital dan film elektronik tadi. Hasilnya pun bisa menyamai bahkan melebihi kualitas dari foto yang dihasilkan film konvensional, karena fotografi digital bisa menggunakan format file gambar tanpa kompresi yang dinamai RAW.
Gb. Sebuah SD Card, media penyimpanan file foto digital
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTYVd6Njt6y5wtiBda5SXNU3ua5Hefg0KSIDtj1U0WTiTXyGfzmEsNo-_rQQqWE9kFgYgHeUGwDhQStunGugu4vXhur3Cc-ZaxX96zFYAW2ah_R8go_-HRYbT4xv3qZhIsg7ekg-h4nfw/s1600/SDCard.jpg

0 komentar:

Posting Komentar

NB: Tulis saran,dan kritik mohon tidak menuliskan hal-hal yang mengandung unsur SARA, kata - kata yang provokativ (Flamming) maupun menjurus Pornografi, SPAMMING maupun Promosi dan supaya lebih bagus??????